Bertempat di Hotel Pangeran, Riau, berlangsung acara pelantikan pengurus Kagama Kedokteran (KAGAMADOK) Riau, Minggu (7/8/2022). Ketua panitia pelantikan, dr. Dasdo Antonius Sinaga, SpJP(K), FIHA, FAsCC, berharap KAGAMADOK di mana pun berada, termasuk di Riau harus bisa menerapkan ilmu dan keahlian di bidang kedokteran yang dimilikinya, sehingga bermanfaat sebesar-besarnya untuk bangsa dan negara.
Dr. Dasdo menambahkan, selain harus bermanfaat buat negara, KAGAMADOK juga bisa dijadikan sarana untuk menjalin silaturahmi antar alumni Fakultas Kedokteran UGM, serta membina kerjasama dengan pemerintah, organisasi profesi, dan organisasi kemasyarakatan lainnya.
Dr. Dasdo memberikan contoh pada tahun 2020-2021, pemahaman masyarakat tentang virus Covid-19, gejala penyakit, dan penanganannya masih belum tersebar di masyarakat. Kagama Riau bersinergi dengan PP Kagama melakukan banyak webinar untuk penyebaran edukasi. Hal yang berkesan baginya adalah sewaktu Kagama membuka forum konsultasi online antara dokter dan pasien atau keluarga yang terinfeksi Covid-19 via Whatsapp Group dan komunikasi telepon.
“Waktu itu, kami tidak henti-hentinya menjawab pertanyaan lewat telpon dan sebisanya memberikan solusi. Pengalaman ini membuktikan pentingnya peran alumni UGM untuk menerapkan ilmu dan bermanfaat bagi bangsa dan masyarakat,” pungkas dr. Dasdo.
Acara pelantikan yang dikemas dalam bentuk simposium kedokteran tersebut, dihadiri oleh Ketua Umum KAGAMADOK yang saat ini menjabat sebagai kepala BKKBN, dr. Hasto Wardoyo, SpOG(K), dan Wakil Sekretaris Jenderal V PP Kagama, dr. Yanri Wijayanti Subronto, Ph.D., SpPD, KPTI, FINASIM.
Dr. Yanri mengatakan, ada 29 dokter umum dan dokter spesialis yang dilantik menjadi pengurus KAGAMADOK Riau periode 2022- 2027. Terpilih sebagai ketua umumnya adalah Dr. dr. Tubagus Odih R. Wahid, SpBA(K)Dig, MKM, FISQua.
Dr, Yanri menambahkan simposium yang dihelat pada acara pelantikan membahas isu stunting. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Diharapkan seluruh dokter peserta kegiatan bisa meningkatkan kepedulian dan memberikan intervensi yang cepat, sesuai dengan program pemerintah dalam wadah BKKBN.
“Selain itu, topik kegawatdarutan merupakan bahan pembelajaran penting bagi seluruh dokter, hal ini menjadi alasan poin utama dalam simposium hari ini,” pungkas dr. Yanri.
Sementara itu, dalam sambutannya dr. Tubagus Odih berharap agar para alumni dapat berperan aktif sesuai keahliannya khususnya dalam pelayanan kedokteran dan kesehatan masyarakat. “Dokter sebagai tenaga medis harus dapat berkolaborasi dengan program pemerintah, sehingga sinergisitas antara pemerintah dan tenaga medis khususnya para alumni KAGAMADOK Riau bisa berjalan dengan baik dan optimal,” harapnya.