Oleh: Teguh WS
Geliat kegiatan Pasar Noceng di Kampung Pengasinan, Kota Bekasi, rupanya sampai juga ke telinga seorang kepala desa di ujung utara Kabupaten Karawang. Melalui juru tulis desanya, sang kades berseloroh, “Sekali-kali buka dong di desa miskin saya pak! Jangan di kota saja!”. Pada kesempatan lain si juru tulis desa menulis kalau saat ini banyak warga yang kena PHK, panenan banyak yang gagal dan cerita memprihatinkan lainnya. Di saat yang sama, mereka sadar juga kalau Pasar Noceng ini hanya sesekali saja menjadi moment hiburan yang meringankan beban mereka di tengah keprihatinan itu.
Guyonan halus itu berbuntut panjang, karena tim Pasar Noceng, yang adalah perubahan bentuk dari Kagama Canthelan serius menanggapi. Tujuh anggota tim-pun membuat rencana “Pasar Noceng Goes to Karawang”, yang akan diadakan besok Minggu, 9 Agustus 2020 di Desa Solokan, Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang. Tim akan menyiapkan lebih dari 300 paket, @5-6 jenis sayur dan bahan pokok lainnya, yang akan ditebus oleh warga 2000 rupiah untuk setiap jenisnya.
Staf desa sudah menginformasikan jenis sayuran dan bahan pokok yang bakal dicari oleh warganya. Dan kamipun membuat daftar jenis-jenis sayur/bahan yang totalnya sekitar 2000 item terdiri dari lebih 30 jenis, dari berbagai jenis sayuran seperti brokoli, kembang kol, sari putih, kol, cesim, racikan sayur asem & sop, berbagai jenis bahan makanan kering seperti mie telur, mie instan, bihun, telur dan juga minyak goreng, sampai berbagai bumbu mulai dari bawang putih, merah, cabe jablay, cabai merah, garam, kecap dll.
Dari estimasi perbandingan awal antara nilai pengadaan dan penerimaan “tebusan” dari warga di sana, kemungkinan besar perlu subsidi alias tombokan antara 1,5-2,0 juta rupiah. Bersyukur ada beberapa donatur yang dalam waktu tak lebih dari 24 jam yang sanggup untuk menutup kebutuhan tersebut. Sementara itu seperti biasanya, semua kebutuhan dana operasional, memakai dana kami sendiri.
Mendekati hari H, Staf Desa Solokan dan staf Kecamatan Pakisjaya menghubungi tim Pasar Noceng untuk memastikan semua persiapan termasuk pengaturan protokol kesehatan yang harus dipatuhi oleh semua pihak selama pandemi ini. Hari ini juga, ada seorang donatur yang sudah menyiapkan mobil box untuk mengangkut semua barang yang akan digelar di sana.
Pasar Noceng Rutin Tetap Akan Jalan
Jadwal Pasar Noceng yang buka setiap 2 hari, tetap akan buka seperti biasa, selama subsidi yang datang dari berbagai kalangan tersedia. Donatur yang sudah menyediakan dana untuk menutup defisit alias tombokan Pasar Noceng, hingga hari ini ada 14 orang, yaitu Evy Suryanti, Mieke Lokito, Prof. Zamhari – Bandung, Hadi – Semarang, Ita – Bekasi, Theresia Wulandari, Aryanto Mulyono, Ida – Bekasi, Yohana Maria Rumantini, Diah – Jakarta/Jogja, Frans Dadyo – Bekasi, Yessie Nurcahyani, dan Edie – Jakarta. Ada juga para penyumbang natura, antara lain Trihastuti, Alex Trino-Dian, Erin Candra, Dwi-Erni Fau dan Karno.
Melihat banyaknya keluarga yang dapat dibantu dan nilai subsidi yang sangat kecil dibandingkan dengan nilai barang yang diterima oleh keluarga miskin pembeli, tim Pasar Noceng berharap semoga subsidi dari para donatur murah hati tetap mengalir. Kalau setiap kali buka didatangi sekitar 120 keluarga miskin, maka dalam satu bulan mencapai 1800 keluarga pembeli diringankan beban biaya dapur mereka. Nilai nominal semua jenis sayuran dan bahan pokok yang sampai ke tangan pembeli berdasarkan harga pasar, sebesar 3 juta rupiah, sementara subsidi yang dibutuhkan hanya sekitar 350 ribu, kita hanya mensubsidi mereka 3000 rupiah/keluarga.
Dengan membayar 10.000, warga mendapatkan sayuran dan bahan pokok lainnya senilai antara 20.000 – 30.000 rupiah.