Kagama Menyapa Nusantara Menampilkan Bintang Tamu dari Kagama Lari Untuk Berbagi dan Kagama Diving Society

Hari Sabtu (30/1/2021) Humas PP Kagama kembali menyapa nusantara lewat siaran IG Live dengan alamat @infokagama. Kali ini narasumbernya berasal dari Kagama Komunitas, yaitu Nugroho Dewayanto (Teknik Kimia ’90) mewakli Kagama Lari Untuk Berbagi (KLUB) dan Ika Morisco (Biologi ’94) mewakili Kagama Diving Society (KDS). Acara dimulai sejak pukul 15.00 WIB dan berlangsung sekitar 1 jam, dipandu oleh Muthe, dari tim Humas PP Kagama.

Ketua KLUB, Nugroho Dewayanto yang akrab disapa Nude, mengatakan KLUB secara resmi baru berdiri pada bulan Desember 2018. Dulu sebelumnya bernama Kagama Virtual Running (KVR) yang anggotanya terdiri dari para warga Kagama penghoby lari. Awalnya, para anggota KVR melakukan challenge atau tantangan untuk lari mencapai jarak tertentu dan bagi yang sanggup memenuhinya akan mendapat reward dari anggota lainnya. Lalu kemudian digelar charity event dengan target lari secara total semua anggotanya harus mampu mencapai jarak 40.000 km selama 3 bulan. Dari event tersebut berhasil terkumpul sejumlah donasi lumayan besar yang kemudian dialokasikan untuk membantu mereka yang membutuhkan.

Selanjutnya pada tahun 2018 menjelang dies natalis UGM yang ke-69, digelar event bernama Kagama Lari untuk Beasiswa yang diikuti oleh sekitar 70-80 peserta. Pelaksanaannya lumayan unik, yaitu selama sebulan para peserta menentukan jarak targetnya dan mencari ‘sponsor’ masing-masing. Dari setiap kilometer yang ditempuh akan mendapatkan bayaran sejumlah tertentu. Pada akhir event berhasil terkumpul donasi Rp. 125 juta dan saat peringatan dies natalis disalurkan kepada UGM untuk dana beasiswa.

Saat itu Nude dan kawan-kawan berpikir alangkah baiknya jika donasi yang terkumpul bukan hanya buat beasiswa namun juga buat keperluan lain yang lebih luas lagi. Maka kemudian nama komunitas diubah menjadi Kagama Lari untuk Berbagi. Pada akhir Desember 2018 KLUB dikukuhkan menjadi komunitas resmi di bawah PP Kagama lewat SK yang ditandatangani oleh Ganjar Pranowo, selaku Ketum PP Kagama.

Seusai Nude menuturkan sejarah berdirinya KLUB, Ika Morisco juga menceritakan awal terbentuknya KDS. Secara bergurau Ika mengatakan dulu awalnya komunitas sebagai wadah warga Kagama penghoby selam memang juga bernama KDS, namun kepanjangannya adalah Kagama Doyan Slulup. Anggotanya adalah gabungan warga Kagama yang dulu semasa mahasiswa aktif gabung di Unit Selam UGM dan mereka yang menjadi penyuka selam saat setelah memasuki masa kerja.

Sejarah kelahiran KDS tak bisa dilepaskan dari kegiatan KAGAMA MBAKAR (Mbangun Karimun), yaitu sebuah agenda resmi di bawah PP Kagama, pada tahun 2015. Saat itu di Karimun Jawa, para anggota KDS tidak hanya sekedar berwisata menyelam namun juga melakukan berbagai macam aktivitas yang bermanfaat buat warga sekitar. Seperti melakukan baksos pelayanan kesehatan di bawah koordinasi dr. Cahyono Hadi. Selain itu diadakan pula baksos pelatihan pariwisata, konservasi terumbu karang, serta pengembangan potensi wisata, ekonomi dan infrastruktur.

Pada saat pembukaan KAGAMA MBAKAR, Ganjar Pranowo selaku Ketum PP Kagama dan Gubernur Jateng hadir untuk membuka acara dengan secara simbolik ikut menyelam dan menanam transplan terumbu karang di Karimun. Proyek MBAKAR berjalan cukup lama sampai sekitar 2 tahun, dan baru berakhir pada bulan November 2017.

Dalam kegiatan KAGAMA MBAKAR, Ika bersama suaminya Budi ‘Jeqi’ Darmawan, yang profesinya juga sama-sama instruktur selam, melakukan pelatihan SDM untuk memandu wisata selam di Karimun. Selama 2 tahun sampai kegiatan rampung, mereka sukses berhasil melakukan sertifikasi menyelam kepada sekitar 70 orang. Sampai saat inipun, lewat perusahaannya Sentra Selam Jogja, Ika masih meneruskan perjuangan bagaimana caranya pemandu selam dan snorkeling di Karimun tersertifikat dengan baik dan benar. Ika berpikir sayang sekali jika banyak wisatawan yang pingin menyelam di Karimun, namun tidak ada kecukupan pemandu selamnya.

Setelah KAGAMA MBAKAR usai pada bulan November 2017, Ika dan kawan-kawan berpikir sayang jika tidak ada kelanjutannya. Mereka berpikir serius bagaimana KDS akan tetap migunani buat masyarakat umum, bukan hanya untuk kepentingan internal saja. Maka dimulailah langkah awal dengan memformilkan namanya diubah menjadi Kagama Diving Society. Dan tidak butuh waktu lama untuk menjadikan KDS sebagai komunitas resmi di bawah PP Kagama. Pada tangggal 16 Desember 2017 terbitlah SK dari PP Kagama, sekaligus diadakan pelantikan pengurus KDS masa bakti periode 2017-2022.

Setelah kedua narasumber menceritakan kisah sejarah komunitasnya masing-masing, berikutnya Nude mengungkapkan hampir semua anggota KLUB bukanlah pelari profesional, yang mantan atlet lari hanya ada sekitar satu atau dua. Anggota KLUB berlari dengan motivasi masing-masing. Ada yang pingin sehat, pingin menurunkan berat badan, atau sekedar life style. Makanya KLUB kemudian dimanfaatkan sebagai ajang untuk saling menyemangati, memotivasi dan berbagi pengalaman antara anggota.

Selain ada aktifitas sendiri, banyak juga kegiatan ramai-ramai. Dulu sebelum pandemi melanda, sering banget ada event lari yang diselenggarakan. KLUB kemudian mengkoordinir dan mengorganisir, dengan melakukan pendekatan kepada panitia penyelenggara untuk mempermudah pendaftaran kolektif. Tujuannya agar anggota KLUB terjamin mendapatkan slot. Selain itu bisa sebagai media promosi juga, pihak event organizer jadi tahu ada komunitas lari bernama KLUB.

Karena ada kata berbagi pada nama komunitas, dalam setiap event lari yang diikuti pasti selalu ada donasi yang terkumpul. Biasanya lewat acara makan bersama seusai berlari, dari duit bantingan buat membayar hidangan pasti ada sisa yang kemudian disetorkan ke kas KLUB yang lama-lama akan terakumulasi banyak.

Karena membawa nama Kagama dan UGM, pihak KLUB tidak mau kalah dengan kampus lain semacam ITB, UI atau UNS yang telah mempunyai event lari yang sudah lumayan terkenal. Maka pada tanggal 13 Oktober 2019 tercetuslah event UGM International Trail Run yang mengambil lokasi di Wanagama. Konsep yang diusung adalah eco, edu dan care. Eco direpresentasikan dengan membagi bibit tanaman kepada semua peserta lomba untuk ditanam di rumah masing-masing. Edu yaitu memperkenalkan Wanagama sebagai hutan pendidikan yang dikelola oleh Fakultas Kehutanan UGM. Care artinya peduli dengan sesama, yang mana saat itu berhasil terkumpul donasi sebesar Rp. 50 juta yang kemudian disalurkan kepada 2 buah yayasan sosial.

KLUB saat ini mempunyai agenda rutin tahunan, yaitu setiap akhir tahun menyelenggarakan acara Kagama Virtual Charity Run. Masing-masing individu anggota KLUB bebas berlari menempuh jarak sesuai kemampuannya, dan mencari sponsor sendiri-sendiri. Pada tahun 2019 terkumpul donasi sebesar Rp. 75 juta. Lalu pada tahun 2020 terkumpul lebih dari Rp. 160 juta, yang selanjutnya disetorkan kepada UGM sebagai dana beasiswa.

Jika anggota KLUB bisa melakukan aktivitas sewaktu-waktu, menurut Ika kegiatan yang dilakukan KDS tidak bisa demikian. Untuk mengadakan trip bersama dibutuhkan perencanaan yang matang dengan benar-benar menghitung waktu serta biayanya. Namun gathering mendadak terkadang bisa saja terjadi tanpa direncanakan sebelumnya. Biasanya saat Ika mengadakan sertifikasi di suatu lokasi tertentu menghubungi rekan-rekan KDS lainnya, baik yang berdomisili di sekitar tempat kegiatan maupun bukan. Kemudian timbul ide-ide tak terduga seperti kegiatan bakti sosial operasi bibir sumbing pada event KDS Dolan Belitung yang dikoordinir oleh drg. Mayu Winnie Rachmawati.

Mengenai masalah pendanaan baksos yang biasanya mengiringi setiap event KDS, Ika mengaku juga heran sendiri dari mana datangnya. Ia bahkan menyebutnya ‘sulapan’ karena tiba-tiba ada saja bantuan yang datang dari jaringan anggota KDS.

Selama pandemi ini Ika mengakui memang KDS susah juga membuat kegiatan karena banyak prosedur keamanan dan kesehatan yang harus ditaati. Banyak agenda yang terpaksa ditunda, seperti proyek tawaran mengembangkan potensi wisata bawah air dan SDM pariwisata di Kab. Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. Ika berharap pandemi segera berlalu, sehingga KDS bisa kembali melakukan aktifitas yang bermanfaat.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*