Kagama Fotografi 13: Wegig Murwonugroho Berbagi Tips Menata Rasa dalam Fotografi

PP Kagama bersama Kagama Fotografi kembali menggelar webinar lewat Zoom Meeting pada hari Minggu (11/7/2021). Pada webinar seri 13 kali ini membahas bagaimana menata rasa dalam fotografi, bersama narasumber utama Wegig Murwonugroho. Kata sambutan disampaikan oleh Adi Mustika, ketua Kagama Fotografi, dan Muthiah dari tim Humas PP Kagama bertindak sebagai moderator.

Wegig Murwonugroho

Di awal pemaparan, Wegig Murwonugroho menjelaskan sejauh mana pesan sebuah foto akan dimaknai seperti apa. Satu foto bisa mengandung berjuta makna, bisa dipandang dari sisi positif atau negatif, tergantung persepsi masing-masing.

Wegig melanjutkan, apa itu definisi fotografi. Yaitu intinya adalah merekam cahaya. Permasalahannya adalah bagaimana seberapa besar intensitas cahaya yang ada. Kemudian, natural atau buatan cahayanya.

Berikutnya, Wegig menjelaskan peralatan atau gear apa saja yang dibutuhkan. Pertama, tentukan dulu kesan apa yang ingin dikejar. Barulah ditentukan lensa apa yang akan digunakan. Jadi pemakaian lensa normal, wide, tele dan makro adalah sesuai kebutuhan.

Penempatan posisi dalam pengambilan gambar juga penting. Wegig mengatakan jangan takut untuk mencoba-coba memotret dari angle yang tidak biasa, untuk menghasilkan gambar yang unik dan lain dari biasanya.

Selanjutnya, satu hal yang sangat penting adalah menata rasa dalam pengaturan lighting. Ada yang hanya ingin asal terang saja, ada yang ingin tampil redup atau low key, dan ada yang ingin terlihat terang atau high key.

Ada beberapa jenis lampu pencahayaan, yaitu softbox, reflektor yang bisa dikombinasikan dengan honey comb untuk membuat cahaya menjadi terpusat, dan flash. Kita harus pintar-pintar mengatur intensitas cahaya agar gambar yang dihasilkan tidak terkesan flat namun nampak dimensinya.

Berikutnya, menata rasa dalam mengatur karakter tubuh juga penting, yaitu membuat bagaimana tubuh itu bisa berbicara (figure of speech). Apakah ingin menampilkan wajar apa adanya atau ingin terkesan dramatis. Kita harus bisa mengarahkan gestur model agar gambar yang dihasilkan sesuai kehendak kita.

Yang terakhir, narasi yang bagus menjadi salah satu kunci penting. Jadi, sebuah foto harus bisa bercerita dengan sendirinya. Kita bisa bermain komposisi nirmana di sini, atau sebuah repetisi yang berfungsi sebagai acuan dasar yang dapat diterapkan untuk perancangan foto yang indah.

*) Materi selengkapnya bisa disaksikan di Youtube Kagama Channel:

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*