Kagama Pengda Bali bersama dengan Semeton Bali Golf Community (SBGC) menggelar “Golf Tournament for Charity” di Permata Sentul Golf & Country Club, Bogor, Minggu (30/7). Turnamen diikuti oleh 160 peserta yang terdiri dari Direksi BUMN – BUMD, serta dari kalangan swasta dan sipil juga.
Ketua Panitia Turnamen, I Ketut Pasek Senjaya Putra mengatakan, tujuan diadakannya acara untuk penggalangan dana pembangunan pura atau tempat ibadah buat umat Hindu di salah satu area kampus UGM. Hasil acara akan disumbangkan untuk membantu pembiayaan pembangunan Pura Sanatanagama yang diproyeksikan dapat selesai di bulan November 2023.
Menurutnya, penggalangan dana melalui turnamen golf dipilih sebagai salah satu alternatif metode pengumpulan dana yang efektif, dengan melibatkan berbagai kalangan yang memiliki berbagai keyakinan, sehingga dari sana terlihat dana yang dikumpulkan berasal dari seluruh kebhinnekaan yang ada.
“Turnamen golf ini, juga sarat akan rasa kekeluargaan tanpa memandang unsur SARA,” ujar Ketut Pasek.
Sekedar informasi, untuk mendukung dan menguatkan toleransi dan persatuan dalam kehidupan kampus, UGM mendirikan fasilitas kerohanian atau puja mandala yang merupakan pusat pembinaan kerohanian berbagai agama. Pada tanggal 21 Mei 2022, dengan dihadiri oleh tokoh perwakilan semua agama, Prof. Panut Mulyono selaku Rektor UGM saat itu, memimpin langsung proses peletakan batu pertama pembangunan fasilitas kerohanian di lingkungan kampus UGM.
Kagama, selaku organisasi yang mewadahi alumni UGM, menyambut dengan baik dan mendukung sepenuhnya pembangunan fasilitas kerohanian yang meliputi pembangunan pura, vihara, kelenteng, gereja, melengkapi masjid kampus dan islamic centre yang telah ada sebelumnya.
Lewat sambutan tertulisnya, Ketua Umum PP Kagama, Ganjar Pranowo mendukung dan mengundang segenap komponen bangsa, termasuk tokoh-tokoh masyarakat dan dunia usaha, untuk membantu dengan segenap daya dan upaya. Upaya Kagama Bali melalui kegiatan “Charity Golf Tournament” dalam penggalangan dana untuk membantu terwujudnya puja mandala yang monumental, menurutnya sangat layak diberikan apresiasi.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan serta sumbangsih, sehingga rencana yang mulia ini dapat diwujudkan pada waktunya. Semoga perencanaan dan pelaksanaannya segera menjadi paripurna, sehingga dalam kegiatan Nitilaku dan Dies Natalis ke-74 di akhir tahun 2023 ini dapat kita wujudkan sepenuhnya,” pungkas Ganjar.
Sementara itu, Wakil Ketum I PP Kagama, Budi Karya Sumadi, yang juga memberikan pernyataan tertulisnya, mengatakan kehidupan di kampus UGM dibentuk dari “tanah subur” tropis dan vulkanis, serta “sinar matahari” yang cukup bagi budi daya kultur akademik yang meng-Indonesia. Letaknya
di Yogyakarta yang merupakan ibukota revolusi dan pusat kebudayaan Jawa memungkinkannya menjadi episentrum di mana sublimasi pemikiran-pemikiran konstruktif sekaligus kultural tercipta. Kampus menjadi lahan subur bagi penyemaian pemikiran-pemikiran besar yang berpijak di bumi namun menjangkau masa depan dan berwawasan kesejagatan.
Menurutnya, ibarat sebuah taman, kampus UGM dari dalam dirinya merupakan sebuah kebun raya yang dihiasi karunia ilahi berupa bunga warna-warni dan kekayaan biodiversitas ibu pertiwi. Sebuah taman Bhinneka Tunggal Ika sebagaimana adanya. Maka ketika momentum itu tiba, inilah saatnya kampus ini berkembang makin paripurna dengan hadirnya fasilitas kerohanian yang lengkap, inklusif, representatif dan monumental. Sungguh sangat membesarkan hati, apalagi untuk mewujudkannya pimpinan universitas membuka diri untuk partisipasi segenap komponen bangsa. Ini adalah panggilan
sejarah bagi kita semua.
“Kagama mengundang segenap komponen bangsa, termasuk tokoh-tokoh masyarakat, BUMN dan dunia usaha, untuk membantu dengan segenap daya dan upaya dalam rangka mewujudkan puja mandala yang monumental. Kami mendukung sepenuhnya setiap bantuan dari pihak manapun, termasuk Kagama Bali melalui kegiatan turnamen amal golf,” pungkas BKS.