Bupati Sadewo Pimpin KAGAMA Banyumas 2025–2030, Dorong Sinergi Alumni untuk Kemandirian Agraris

Bupati Sadewo Pimpin KAGAMA Banyumas 2025–2030, Dorong Sinergi Alumni untuk Kemandirian Agraris

PURWOKERTO — Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono resmi dilantik sebagai Ketua Pengurus Cabang Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) Banyumas periode 2025–2030. Pelantikan berlangsung di Pendopo Sipanji, Purwokerto, Sabtu (11/10), dan dihadiri oleh Ketua Harian Pengurus Pusat KAGAMA, Budi Karya Sumadi, serta jajaran alumni lintas generasi.

Dalam sambutannya, Sadewo menegaskan komitmennya untuk menjadikan KAGAMA sebagai mitra strategis pemerintah daerah dalam menggali dan mengembangkan potensi agraris Banyumas. “KAGAMA harus hadir sebagai kekuatan intelektual yang membumi, guyub, dan migunani. Kita punya tanggung jawab moral untuk berkontribusi nyata dalam pembangunan daerah,” ujar Sadewo.

Budi Karya Sumadi, yang kini menjabat sebagai Ketua Harian PP KAGAMA, turut memberikan arahan. Ia menekankan pentingnya kolaborasi alumni dalam mendorong inovasi dan pemberdayaan masyarakat. “Potensi agraris Banyumas sangat besar. Dengan sinergi alumni lintas disiplin, kita bisa dorong inovasi pertanian, pengolahan hasil bumi, hingga pariwisata berbasis desa,” kata Budi Karya.


Sebagai informasi, Budi Karya merupakan mantan Menteri Perhubungan Republik Indonesia yang menjabat selama dua periode, dari 2016 hingga 2024. Setelah menyelesaikan masa tugasnya di kabinet, ia aktif dalam kegiatan alumni dan pengembangan jejaring lintas sektor melalui KAGAMA.

Sejumlah program unggulan mulai dirancang, antara lain revitalisasi lahan tidur menjadi kebun produktif, pelatihan teknologi pertanian presisi, serta penguatan branding produk lokal seperti gula kelapa, kopi, dan hasil hortikultura. KAGAMA Banyumas juga berencana menjalin kemitraan dengan Fakultas Pertanian UGM dan startup agritech untuk mendampingi petani muda.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Banyumas, sektor pertanian masih menjadi tulang punggung ekonomi lokal, menyumbang lebih dari 20% PDRB kabupaten. Namun tantangan seperti alih fungsi lahan, regenerasi petani, dan ketimpangan akses teknologi masih membayangi. Dalam konteks ini, peran alumni UGM dinilai strategis untuk menjembatani inovasi dan pemberdayaan.

Pelantikan ini juga menjadi momentum konsolidasi alumni UGM di wilayah eks-Karesidenan Banyumas. Hadir pula perwakilan KAGAMA dari Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara, yang menyatakan kesiapan untuk bersinergi dalam program lintas kabupaten.

KAGAMA Banyumas di bawah kepemimpinan Sadewo diharapkan mampu menjadi katalisator perubahan, bukan hanya dalam sektor agraris, tetapi juga pendidikan, kesehatan, dan kebudayaan lokal. “Kami ingin KAGAMA menjadi rumah bersama, tempat bertumbuhnya gagasan dan aksi nyata untuk Banyumas yang lebih mandiri dan berdaya,” tutup Sadewo.