🎶 Campalagian Fiesta: Arung Nada Mahasiswa UGM dan Masyarakat Sulbar Menutup KKN dengan Harmoni
Polewali Mandar, Sulawesi Barat — Sabtu malam, 2 Agustus 2025, Pantai Ba’batoa di Desa Lapeo berubah menjadi panggung kebersamaan dalam acara puncak bertajuk Campalagian Fiesta: Arung Nada, Cerita Kita. Acara ini menjadi penutup rangkaian kegiatan Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Gadjah Mada (UGM) yang telah berlangsung selama 50 hari di Kecamatan Campalagian.
Sebanyak 28 mahasiswa dari Unit Arung Campalagian menyebar ke dua desa—Lapeo dan Katumbangan—untuk menjalankan program pengabdian masyarakat. Mereka tak hanya membawa ilmu, tetapi juga semangat kolaborasi dan cinta budaya lokal.
🌊 Harmoni di Tepi Pantai: Musik, Cerita, dan Kebersamaan
Malam puncak ini diisi dengan pertunjukan musik, refleksi program kerja, dan testimoni warga. Suasana hangat dan penuh haru menyelimuti acara, memperlihatkan betapa eratnya hubungan antara mahasiswa dan masyarakat. “Kami tidak hanya belajar dari buku, tapi dari kehidupan masyarakat yang luar biasa,” ujar Refi Nurani Nurohmah, Koordinator Unit KKN.
đź§ Kagama Sulbar: Jembatan Sinergi dan Inspirasi
Firman Juang, Ketua Pengurus Cabang Kagama Mamuju Raya, menyampaikan apresiasi atas semangat mahasiswa UGM. “KKN ini bukan sekadar program akademik, tapi juga sarana membentuk kepedulian dan jiwa kolaboratif lintas disiplin,” katanya.
Kagama Sulbar berperan aktif sebagai penghubung antara mahasiswa, pemerintah desa, dan masyarakat. Mereka memastikan program kerja mahasiswa berjalan selaras dengan kebutuhan lokal, mulai dari pemberdayaan ekonomi, edukasi lingkungan, hingga penguatan kelembagaan desa.
🎓 Satgas KKN UGM: Belajar Menyatu dengan Masyarakat
Satgas KKN UGM menekankan pentingnya pengalaman lapangan sebagai bagian dari pembentukan karakter mahasiswa. “Kami ingin mahasiswa tidak hanya mengabdi, tapi juga menyatu dengan masyarakat, belajar dari kearifan lokal, dan berkontribusi dalam dinamika sosial,” ujar salah satu dosen pembimbing.
Program kerja yang dijalankan mencakup minimal 288 jam per mahasiswa, dengan setidaknya lima program kerja individu. Ini mencerminkan komitmen UGM dalam menjembatani ilmu pengetahuan dengan kebutuhan nyata masyarakat.
đź’¬ Suara Masyarakat: Mahasiswa sebagai Keluarga
Kepala Desa Lapeo dan Katumbangan menyampaikan rasa terima kasih atas kontribusi mahasiswa. “Mereka bukan tamu, tapi sudah seperti anak kami sendiri,” ungkap salah satu tokoh masyarakat. Warga berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi generasi muda Sulbar.