Kagama Depok Berbagi di Bulan Ramadhan yang Penuh Berkah

Oleh: Haris Shantanu

Rangkaian kegiatan bakti sosial diselenggarakan oleh Kagama Depok berkolaborasi dengan banyak kalangan, seperti Paguyuban Warga Yogyakarta di Jakarta (PAWARTA), Badan Penghubung Daerah (Banhubda) DIY, serta Harmoni Warna Indonesia (HWI) di bulan suci Ramadhan ini. Kolaborasi menjadi pilihan model kerja bagi Kagama Depok.

Seperti dituturkan oleh Sriyanto, Ketua Pengcab Kagama Depok, “Kami senantiasa membangun kerjasama dengan banyak pihak, dengan begitu kami merasa lebih dimudahkan, juga sebagai sarana membangun ikatan tali silaturahmi. Cukup banyak agenda dilaksanakan, selepas pementasan Ketoprak ‘Mendut Bikin Senut-senut’ di Gedung Bidakara beberapa waktu yang lalu.”

Solidaritas Berbagi kepada Sesama dengan Mengunjungi Wisma Tuna Ganda

Bertepatan dengan perayaan Jumat Agung bagi penganut Kristiani yang jatuh pada hari Jumat (15 /4/ 2022), Kagama Depok mengadakan kegiatan bakti sosial di Wisma Tuna Ganda yang berlokasi di Jalan Raya Jakarta – Bogor. Adapun kegiatannya berupa penyaluran bantuan berupa sembako, buah-buahan, dan susu yang ditujukan untuk penghuni panti. Selain itu juga, pihak Kagama Depok juga menyiapkan 50 paket untuk berbuka puasa bagi pengurus dan penghuni panti yang berpuasa.

Lestari Octavia atau akrab disapa Ayi, salah satu anggota Kagama Depok yang terlibat dalam kegiatan tersebut menyampaikan, “Panti ini dihuni sekitar 24 orang dengan rentang usia yang variatif, dari usia 5 hingga lebih dari 50 tahun. Penghuni panti umumnya didiagnosis memiliki cacat ganda yang disebabkan oleh multifaktor, diantaranya manifestasi virus CMV.”

Lebih lanjut, Ayi menjelaskan, “Sumber bantuan yang dibagikan merupakan sebagian keuntungan penjualan tiket Ketoprak ‘Mendut Bikin Senut-senut’ yang diadakan pada 27 Maret lalu di Gedung Bidakara. Donasi uang sebanyak Rp 6,000,000 mewakili sumbangan yang diberikan Kagama Depok, Pawarta dan Banhubda DIY.”

Pemberian bantuan diserahkan oleh Sriyanto mewakili Kagama Depok, bersama Sri Setya Handayani mewakili Pawarta, dan diterima oleh Kristanti selaku pimpinan Wisma Tuna Ganda.

Berbagi di Pondok Pesantren Darul Izza

Setelah menyalurkan bantuan bagi para penyandang tuna ganda, Tim ‘Mendut Bikin Senut-senut’ melanjutkan kegiatannya, yakni menyalurkan bantuan kepada Pondok Pesantren Darul Izza yang beralamat di Cipelang, Kec. Cihideung, Kab. Bogor. Menurut penuturan Ullie, salah satu panitia Ketoprak, “Ponpes Darul Izza merupakan ponpes yang baru pindah, di lokasi tanah wakaf, dan sampai saat ini masih terus mengembangkan kegiatannya. Dari 13 (tigabelas) santri yang ada, berasal dari berbagai daerah, dan didampingi oleh 4 (empat) orang pengasuh.”

Lebih lanjut Ullie menjelaskan, bahwa kegiatan tersebut merupakan kerjasama antara Paguyuban Warga Yogyakarta di Jakarta (Pawarta), Kagama Depok, dan Badan Penghubung Daerah (Banhubda) DIY. Bantuan yang diberikan pada hari Sabtu (16/4/2022) berupa donasi uang untuk pengembangan, dan snack makanan buka puasa. Ketua Harian Pawarta, Suryo Purnomo, mewakili seluruh tim menyerahkan bantuan tersebut, dan diterima oleh pimpinan Ponpes Darul Izza, Ustadz Rendra.

Menyantuni Anak Yatim

Berikutnya pada hari Senin (18/4/2022), Kagama Depok melakukan bakti sosial di Panti Asuhan St Fransiskus Assisi yang beralamat di Jl. Kamboja no 27 Kota Depok, Jawa Barat. Bantuan yang disalurkan berupa beras, mie instan, makanan kaleng, minyak goreng dan snack.

Panti Asuhan St Fransiskus Assisi dihuni 42 (empatpuluh dua) anak-anak, yang terdiri dari 38 putra dan 4 putri. Seluruh penghuni panti masih menempuh pendidikan dari tingkat TK hingga perguruan tinggi dan dibimbing oleh Darius dan istri. Panti ini di bawah Yayasan Delapan Sabda Bahagia dalam naungan Keuskupan Kota Bogor.

Anak-anak panti berasal dari berbagai kota di Indonesia, di antaranya Sibolga, Nias, Flores, Ambon, dan Papua. Anak-anak panti mengucapkan terima kasih tak terhingga atas bantuan yang telah diberikan.

Ais Nareswara, salah satu anggota Kagama Depok yang sangat mendukung gerakan solidaritas sosial ini, menyampaikan, ”Kita melakukan semua ini sebagai bentuk solidaritas kepada sesama. Perbedaan bukan merupakan hambatan, tetapi sungguh sebagai kekayaan yang harus disyukuri.”