
Reuni SPIRIT ’80 Fakultas Kehutanan UGM: 45 Tahun Menjaga Persaudaraan dan Kontribusi untuk Negeri
Yogyakarta, 27 Juli 2025 — Suasana hangat dan penuh keakraban menyelimuti kawasan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada saat alumni Angkatan 1980 berkumpul dalam acara Reuni SPIRIT ‘80: Guyub, Rukun, Migunani. Acara ini menjadi momentum penting untuk mempererat kembali tali persaudaraan yang telah terjalin selama lebih dari empat dekade.

Kembali ke Akar, Merayakan Perjalanan
Reuni ini bukan sekadar temu kangen, melainkan perayaan atas perjalanan hidup para alumni yang telah menapaki berbagai profesi dan peran di masyarakat. Dari birokrat, akademisi, praktisi kehutanan, hingga pengusaha dan aktivis lingkungan—semua berkumpul dalam semangat yang sama: menjaga nilai-nilai luhur yang ditanamkan sejak masa kuliah.
Ketua Angkatan 1980, Arif Hidayat, menyampaikan bahwa reuni ini telah dirancang sejak lama dan menjadi momen reflektif atas perjalanan 45 tahun sejak mereka diterima sebagai mahasiswa baru pada 28 Juli 1980. “Kami ingin reuni ini menjadi ruang untuk saling menguatkan dan memperkuat kontribusi alumni bagi bangsa,” ujarnya.
Yogyakarta, Rumah Kedua
Ketua Panitia Reuni, Johannes, menyebut Yogyakarta sebagai rumah kedua bagi para alumni. “Di sinilah kami tumbuh, belajar, dan membentuk karakter. Reuni ini adalah bentuk syukur dan penghormatan atas perjalanan itu,” katanya.
Acara yang digelar di Integrated Forest Farming Learning Center (IFFLC) Fakultas Kehutanan UGM ini dihadiri oleh alumni dari berbagai daerah, termasuk dari luar Jawa seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua. Kehadiran mereka menunjukkan kuatnya ikatan emosional antar sesama alumni, meski telah terpaut waktu dan jarak.
Kehadiran Tokoh Nasional sebagai Bagian dari Keluarga
Salah satu alumni yang turut hadir adalah Ir. H. Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia, yang juga merupakan bagian dari Angkatan 1980. Kehadirannya disambut hangat oleh rekan-rekan seangkatan, bukan sebagai kepala negara, tetapi sebagai sahabat lama yang kembali ke rumah.
Panitia bahkan menyiapkan kursi khusus bertuliskan “Ir. H. Joko Widodo” dan “Ibu Iriana” sebagai bentuk penghormatan. Namun, fokus utama tetap pada semangat kebersamaan dan nilai-nilai kekeluargaan yang menjadi ciri khas SPIRIT ‘80.
KAGAMAHUT dan Semangat “Migunani”
Melalui wadah KAGAMAHUT (Keluarga Alumni Fakultas Kehutanan UGM), para alumni terus berkontribusi dalam pengembangan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Reuni ini juga menjadi ajang konsolidasi untuk memperkuat peran alumni dalam mendukung keberlanjutan sumber daya hutan dan lingkungan hidup di Indonesia.
Lebih dari Sekadar Nostalgia
Reuni SPIRIT ‘80 menjadi bukti bahwa persahabatan yang dibangun di bawah rindangnya pohon-pohon Bulaksumur tak lekang oleh waktu. Ia tumbuh menjadi jaringan yang saling menguatkan, menjadi ruang berbagi inspirasi, dan menjadi kekuatan kolektif untuk terus migunani—bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa.
