Oleh: Humas Kagama Orchids
Kamis (8/4/2021) Komunitas Akar Bibi dan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) melakukan relokasi 100 anggrek Vanda tricolor endemik Merapi ke wilayah Taman Nasional Gunung Merapi dusun Pajegan, Tegalmulyo, Kemalang, Klaten. Kagama Orchids merupakan salah satu komunitas pecinta anggrek yang diundang untuk turut serta merelokasi anggrek tersebut. Agenda bertajuk “Aksi Peduli Anggrek Asli Merapi” adalah kegiatan penanaman anggrek Vanda tricolor hasil donasi masyarakat di desa Tegalmulyo ke wilayah TNGM.
Penanaman 100 Vanda tricolor terbagi dalam 4 titik, yakni 10 pohon ditanam di tebing Bibi, 30 tanaman ditanam di pohon puspa di Beranglor, 30 pohon ditanam di Camp Jepang dan 30 pohon ditanam di sepanjang jalur Goa Jepang.
Acara yang dihadiri 84 orang dari pihak TNGM, karang taruna, camat Kemalang, kepala desa Tegalmulyo, Kagama Orchids, Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI), Silvagama, dan BPPTKG berlangsung di Posko Pendakian Sapuangin, Balai TNGM Kemalang Klaten. Kegiatan berlangsung selama hampir 3 jam di bawah cuaca yang cerah diawali dengan doa bersama, menyanyikan lagu Indonesia Raya, beberapa kata sambutan, dan penyerahan secara simbolis anggrek Vanda tricolor.
Kades Tegalmulyo menyatakan Komunitas Akar Bibi merupakan komunitas pelestari alam di wilayahnya yang salah satu programnya adalah pelestarian Vanda tricolor. Kegiatan ini membutuhkan support berbagai pihak agar dapat berkembang baik. Kepala TNGM berharap kemitraan antara TNGM dan masyarakat ini dapat menular ke wilayah lain, dan kawasan ini dapat berkembang menjadi tempat wisata serta berharap keberadaan Vanda tricolor dapat diberdayakan, disertifikasi dan diperjualbelikan sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat.
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida berharap kepedulian generasi muda terhadap alam harus terus dipupuk. Keberadaan gunung Merapi dapat menyebabkan bahaya, namun manfaat yang diberikan gunung Merapi jauh lebih banyak. Dengan demikian harus disikapi dengan mengikuti semua arahan pemerintah. Kita jaga alam, maka alam akan menjaga kita.
Ketua PAI DIY, Prof. Dr. Endang Semiarti menyatakan konservasi anggrek dapat dilakukan secara in situ dan ex situ. Hal ini dapat dilakukan dengan mengirimkan buah anggrek ke laboratorium agar dapat diperbanyak, dan diperjualbelikan.
Leave a Reply