Webinar Desa Berdaya: Praktik Baik Ketahanan Pangan di Desa

Di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai-usai ini, masalah ketahanan pangan rupanya menjadi sesuatu yang sangat penting untuk dibahas dan didiskusikan. Untuk itu PP Kagama pada hari Sabtu (27/6/2020) menyelenggarakan webinar berjudul ‘Desa Berdaya: Praktik Baik Ketahanan Pangan di Desa’, lewat aplikasi Zoom yang diikuti 200 lebih peserta. Tampil sebagai narasumber adalah Anwar Sanusi, PhD (Wakil Ketua Umum II PP Kagama, Sekjen Kemendes PDTT), Tuti Irawati (Kepala Desa Linggasari, Kembaran, Kab. Banyumas) dan Wahyudi Anggoro Hadi, S.Farm., Apt (Kepala Desa Panggungharjo, Kab. Bantul). Lalu ada Mardiyah Chamim (alumni Biologi UGM, penulis dan pendiri puanindonesia.com) sebagai moderator diskusi, serta Prof. Ir. Irfan D. Priyambodo, M.Eng., PhD sebagai penanggap.

Tampil sebagai narasumber pertama Wahyudi Anggoro Hadi, Kepala Desa Panggungharjo, Bantul membahas penerapan ketahanan pangan di pedesaan dengan melakukan terobosan yang cerdas, penuh inovasi dan memanfaatkan konektifitas antar desa.

Wahyudi Anggoro Hadi, S.Farm., Apt Kepala Desa Panggungharjo, Kab. Bantul

Narasumber berikutnya Tuti Irawati, Kepala Desa Linggasari, Kab. Banyumas membahas peran perempuan pedesaan dalam mendukung ketahanan pangan. Akibat pandemi yang menyebabkan beberapa kota / kabupaten menerapkan pembatasan sosial berskala besar dan larangan perjalanan bagi masyarakat menyebabkan kekhawatiran terjadinya kesulitan ekonomi. Hal ini dirasakan oleh ibu-ibu / wanita karena berdampak pada ekonomi keluarga karena mayoritas penduduk masyarakat Linggasari adalah petani dan buruh serabutan.

Tuti Irawati Kepala Desa Linggasari, Kab. Banyumas

Di sinilah peran wanita untuk menjalankan peranya tidak hanya sebagai istri tapi juga ikut membantu menopang ekonomi keluarga agar bisa bertahan hidup ditengah sulitnya mencari nafkah karena pandemi covid-19. Di dalam rumah tangga wanita adalah kunci dalam suksesnya ketahanan pangan rumah tangganya. Untungnya bagi masyarakat Linggasari di masa pandemi ini ketahanan pangan dalam taraf aman, karena pemerintah desa sejak tahun 2014 sudah menggalakkan pemanfaatan lahan pekarangan sebagai lumbung pangan keluarga. Sasaran kegiatanya adalah ibu-ibu atau PKK. Setiap rumah tangga di sekitar pekarangan harus ditanami sayuran, umbi-umbian, tanaman obat keluarga, kolam ikan dan ternak ayam / unggas.

Anwar Sanusi, Ph.D. Wakil Ketua Umum II PP Kagama & Sekjen Kemendes

Terakhir hadir Anwar Sanusi membahas pembangunan desa untuk ketahanan pangan, serta bagaimana antisipasi kita dalam menghadapi krisis pangan di masa pandemi Covid-19. Akibat dari krisis pangan yang melanda tentulah kita dituntut keharusan untuk memenuhi pangan secara mandiri.

Sekjen Kemendes tersebut menjelaskan ada beberapa tahapan pengembangan ketahanan pangan desa:

  1. Pengumpulan data pangan desa yaitu lewat identifikasi ketersediaan pangan desa, lalu dilakukan pemetaan potensi sumber daya produk (lahan, air, SDM, kelembagaan), yang selanjutnya dilakukan aksesibilitas desa terhadap pangan
  2. Peningkatan produksi pangan dengan mengupayakan perlindungan dan bantuan petani / nelayan (bibit, pupuk, alat, insentif, asuransi, modal), dan juga pemanfaatan teknologi bidang pertanian.
  3. Penguatan cadangan pangan desa dengan pembangunan lumbung pangan untuk penyimpanan hasil panen & tangkapan, lalu menyiapkan ekosistem pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) Desa, dan menyiapkan sarana prasarana pendukung distribusi logistik
  4. Pengembangan produk dan manajemen perdagangan lewat pengolahan aneka ragam produk pangan lokal dan penguatan peran BUMDES / koperasi sebagai lembaga pengelolaan perdagangan

1 Comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*