Kagama Fotografi 21: Budi Satriawan Berbagi Ilmu Memotret Keseharian dengan HP

Sabtu (27/11/2021), PP Kagama bersama Kagama Fotografi kembali menggelar webinar lewat Zoom Meeting, dengan didukung oleh komunitas foto “GS Fotografi”. Pada webinar seri ke-21 kali ini, narasumber utama Budi Satriawan berbagi ilmu tentang memotret keseharian dengan handphone. Kata sambutan disampaikan oleh Deny Purwo Sambodo (Wasekjen 1 PP Kagama), dan Muthe Muthiah dari Humas PP Kagama bertindak sebagai MC.

Budi Satriawan

Budi Satriawan mengawali sharingnya dengan menyatakan dalam memotret ia tidak pernah mengkhususkan waktu buat hunting. Apa yang ditemuinya setiap hari itulah yang menjadi obyek bidikannya. Dan ia hanya mengandalkan HPnya dalam setiap pengambilan gambar.

Kunci memotret dengan HP yang pertama adalah kenali dulu HP kita masing-masing. Fasilitasnya atau fiturnya apa saja, seberapa besar memori atau resolusinya, dll. Fitur yang ada harus dimaksimalkan, jadi tidak ada alasan HPnya jelek atau murah.

Jangan pernah membandingkan kamera HP dengan kamera DSLR atau mirrorless, karena beda jauh. Yang perlu diperhatikan adalah apapun kameranya, tetap harus memperhitungkan komposisi, cahaya dan sudut pengambilan gambar.

Untuk masalah komposisi kita bisa mengaktifkan fitur menampakkan garis sehingga seolah-olah membuat layar menjadi 3 bagian baik vertikal dan horizontal, atau apa yang disebut rule of third. Gunanya untuk menempatkan obyek pada posisi yang secara komposisi nampak menarik. Obyek tidak harus selalu diletakkan di tengah. Nampak menyamping lebih bagus supaya terlihat perspektifnya.

Pada masing-masing HP fiturnya pasti berbeda-beda. HP pasti juga dilengkapi aplikasi editing foto bawaan. Meski juga fiturnya hanya sederhana. Tapi yang penting sudah bisa untuk melakukan croping, mengatur kontras dan tingkat kecerahan, mengubah saturasi warna, dan menuliskan teks.

Seperti sudah dikatakan di awal, Budi tidak pernah mengkhususkan waktu buat hunting foto. Ia hanya memotret dalam kegiatan kesehariannya seperti saat berolah raga jalan-jalan pagi atau ketika antar jemput anak sekolah. Jadi kebanyakan obyeknya berada di dekat desanya, baik pemandangan alamnya atau aktivitas penduduknya.

Budi mengatakan memotret sebaiknya jangan posisi vertikal atau horizontal saja, tapi akan lebih baik bervariasi. Waktu mengambil gambar ia berpesan jangan lupa menyentuh layar HP untuk mencari titik fokus atau agar pencahayaannya pas. Karena waktu kita memotret apa yang nampak di layar HP berbeda dengan apa yang kita lihat.

Kelemahan utama HP adalah pada saat kondisi low light. Makanya pada HP terkini umumnya dilengkapi fitur night mode. Jika hasilnya grainy atau noise bisa diedit dengan dinaikkan kontrasnya. Hasilnya sedikit lebih gelap tapi noisenya berkurang.

Budi menjelaskan, ada fitur pano atau panorama di HP fungsinya untuk memotret pemandangan atau lanskap agar lebih panjang lagi tampilannya. Lalu fitur portrait bisa digunakan apabila kita menginginkan latar belakang atau latar depan bokeh atau blur.

Terakhir, Budi menekankan dalam memotret keseharian menunggu momen sangat penting. Karena momen yang tepat akan membuat sebuah foto terlihat lebih bagus. Di sini kesabaran menjadi kuncinya.

“Memotret dengan HP sesungguhnya sangat mudah. Kita cukup mengenali HP kita dan memaksimalkan fitur-fiturnya. Kemudian mengatur komposisi menggunakan fasilitas guideline garis yang sudah ada, serta belajar menguasai pengaturan fokus dan pencahayaaan,” demikian pungkas Budi.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*