Bakti untuk Negeri: Menhub Berharap Vaksinasi di DIY Segera Mencapai 100%

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi (BKS) pada hari Jumat (17/09/2021) meninjau program vaksinasi “Bakti untuk Negeri” di Grha Sabha Pramana (GSP) UGM. Agenda tersebut merupakan kerja sama Kementerian Perhubungan, UGM, Kagama, TNI, Polri, dan beberapa BUMN.

Kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Perhubungan Nasional. “Bertepatan dengan peringatan Hari Perhubungan Nasional ini, kita harus terus berbuat yang bermanfaat untuk masyarakat, bergerak mengharmonikan Indonesia dan mendukung program vaksinasi untuk mencapai kekebalan komunal atau herd immunity.” ucap Menhub.

Budi Karya Sumadi berbincang-bincang dengan salah satu penderita disabilitas penerima vaksin

Menurut BKS, program vaksinasi massal merupakan arahan langsung dari presiden agar pandemi bisa ditekan penyebarannya dan bisa kembali normal. Penerima vaksin berasal dari berbagai kalangan, mulai dari masyarakat umum, pelajar/mahasiswa, pekerja sektor transportasi, pedagang, lansia, dan penyandang disabilitas.

GSP UGM menjadi salah satu lokasi vaksinasi massal “Bakti untuk Negeri” yang berlangsung selama dua hari di DIY. Pada dan hari kedua, Sabtu (18/9/2021) diadakan di Kalurahan Panggungharjo, Bantul. Total jumlah vaksin yang diberikan di DIY sebanyak 23.000 dosis.

BKS mengatakan, pelaksanaan vaksinasi sengaja dilakukan di lokasi berbeda untuk mengurangi disparitas pencapaian vaksinasi di kota besar dengan di kabupaten sekitarnya. Ia mengambil contoh, antara Yogyakarta dengan Bantul saja terdapat perbedaan 40%.

“Saya harap kita semua bahu-membahu dalam menghadapi pandemi ini. Percepatan vaksinasi harus terus dilakukan. Disparitas pencapaian vaksin harus terus kita kurangi. Saya harap untuk DIY program vaksinasi segera mencapai 100%. Sehingga proses pendidikan kita di perguruan tinggi dapat kembali menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM).” imbuh BKS.

Suasana teleconference dengan para nakes Puskesmas

Pada kesempatan tersebut, BKS menyapa tenaga kesehatan di berbagai Puskesmas yang menggelar vaksinasi melalui sambungan teleconference. Turut mendampingi Menhub, sejumlah pejabat penting seperti Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng, Ph.D , anggota Komisi III DPR RI Idham Samawi, Kepala Korps Lalu Lintas POLRI Irjen Pol Istiono, Direktur Jendral Perhubungan Darat Irjen Pol. (Purn.) Drs. Budi Setiyadi, Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan Achmad Purwantoro, Danrem 074 Warastratama Kolonel Inf. Rudy Saladin dan Ketua Kagama DIY Ir. Gatot Saptadi.

BKS memberi apresiasi kepada tenaga kesehatan yang selama ini terlibat dalam upaya nyata penanganan Covid-19. Ia bangga pada masa pandemi ini telah tercipta dokter-dokter yang mempunyai karakter kemasyarakatan,

Ia berpesan kepada masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. BKS juga berpesan kepada tenaga kesehatan untuk berkontribusi memberikan pemahaman kepada masyarakat perlunya vaksinasi dan protokol kesehatan mengatasi pandemi.

“Kita perlu memberikan apreasiasi terbaik kepada tenaga-tenaga medis yang sudah menjadi garda terdepan dalam penanggulangan pandemi. Terakhir, saya mengharapkan protokol kesehatan selalu diterapkan dan perilaku hidup bersih dan sehat dipertahankan.” pungkas Menhub.

UGM Rektor, Prof. Panut Mulyono sedang memberikan kata sambutan

Sementara itu, Rektor UGM, Prof. Panut Mulyono, memberikan apresiasi atas vaksinasi yang telah diinisiasi oleh Kemenhub tersebut. Hal itu dinilai turut memberikan dukungan kepada rencana Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di kampus. Karena salah satu syarat untuk bisa mengikuti PTM adalah harus sudah mendapatkan vaksinasi.

Mengenai pelaksanaan PTM di UGM, Prof. Panut menyatakan berencana menggelar PTM terbatas pada pertengahan Oktober mendatang, setelah ujian tengah semester berlangsung.

“PTM terbatas ini akan diprioritaskan bagi mahasiswa baru yang belum sama sekali merasakan dan mengikuti kegiatan secara langsung di kampus UGM. Perkuliahan secara daring memang memunculkan kreativitas dalam mendukung kegiatan akademik di UGM. Namun, saya mengkhawatirkan perkuliahan daring yang berlangsung secara terus-menerus dapat berdampak negatif dalam pembentukan karakter dan sikap dalam kehidupan sosial mahasiswa nantinya. Padahal merekalah yang kelak akan menjadi pemimpin-pemimpin di Indonesia.” pungkas Prof. Panut. [arma]